Minggu, 27 Juni 2010

Surya Menanti

angin berhembus menandakan sunyi
Awan bergerak menandakan sepi
Kau, tahu sekarang aku dapat melangkah ke depan
meskipun tanpa atau denganmu
kita raih mimpi
kita raih mentari
agar kita dapat melihat pelangi
karena denganmu jalan menjadi terbuka
karena denganmu, mentari tersenyum menanti
karena denganmu semua tersenyum melihat kita bersama

Selasa, 22 Juni 2010

SEKOLAH DAN PENCAPAIAN


Anak bersekolah untuk mendapat ilmu pengetahuan dan belajar berinteraksi dengan lingkungan. Macam-macam sekolah yaitu:

PAUD

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

* Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
* Tujuan yang lain : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.

Homeschooling (sekolah rumah)
Homeschooling (sekolah rumah) saat ini mulai menjadi salah satu pilihan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Pilihan ini terutama disebabkan oleh adanya pandangan atau penilaian orang tua tentang kesesuaian bagi anak-anaknya.

Bisa juga karena orang tua merasa lebih siap untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya di rumah. Ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri.
Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ini agar sejalan dengan pertumbuhan dan kemampuan anak, agar dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara nasional. Standar kompetensi menjadi panduan yang harus dimiliki seorang anak pada kelas tertentu, agar anak yang melakukan home schooling mendapat kesetaraan pengakuan seperti pengakuan sekolah formal yang lain.

Selasa, 15 Juni 2010

PEERS ( Teman Sebaya )




Ani bermain-main dengan teman sebayanya, sering kita dengar istilah tersebut. Sebaya adalah individu yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kira-kira sama.
Lalu, apa fungsi teman sebaya bagi anak?
Fungsi teman sebaya bagi perkembangan anak adalah memberikan informasi yang didapat di lingkungaan sekitar, dan menunjukkan dunia di luar keluarga.
Oleh karena itu hubungan dengan teman sebaya yang baik penting untuk perkembangan sosial yang normal. Ketika anak tidak dapat terlibat dalam jaringan sosial bisa menimbulkan masalah, seperti perilaku anak yang menarik diri, kurang percaya diri, kesepian, hal tersebut dapat mengakibatkan depresi pada anak. Dampak yang lain juga karena sikap agresif pada teman sebaya dapat mengakibatkan kenakalan remaja, termasuk putus sekolah. Pada teman sebaya anak belajar :
1.Mengeluarkan pendapat ketika mengusulkan permainan yang akan dimainkan.
2.Menghargai pendapat orang lain,ketika ada teman yang mengusulkan suatu
permainan, anak akan mendengarkan usul dari teman.(Ani: aku pingin main
boneka-bonekaan, Tika: aku pengen main masak-masakan)
3.Belajar mengambil keputusan, menentukan permainan apa yang akan dimainkan,
berdasarkan hasil kesepakatan ( ya, udah kita main ibu-ibuan sambil masak-
masakan saja).
4.Belajar menerima hasil kesepakatan, ketika pendapat anak disetujui harus
menerima keputusan dengan lapang dada. ( Anti yang tidak suka bermain masak-
masakan dan ibu-ibuan menerima keputusan bersama, dan tetap bermain
bersama)

Hubungan keluarga yang sehat, akan mendorong hubungan teman sebaya yang sehat juga.
Dalam hubungan dengan sebaya terdapat juga bermacam-macam status yaitu:

Status sebaya:
1. Anak-anak populer : sering dijadikan sahabat, jarang tidak disukai oleh teman
sebaya mereka, memiliki kemampuan sosial yang baik.
2. Anak-anak rata : menerima penilaian yang positif dan negatif dari sebaya
mereka.
3. Anak- anak yang diabaikan ( neglected) : jarang dijadikan sahabat, tetapi tidak
dibenci oleh sebayanya, biasanya pemalu.
4. Anak –anak yang ditolak : jarang dijadikan sahabat, tetapi dibenci secara aktif
oleh sebaya mereka, biasanya menarik diri, atau juga bisa agresif.
5. Anak- anak kontroversial : sering dijadikan sebagai teman baik seseorang, tetapi
juga dibenci oleh temannya.

Anak-anak yang mengalami penolakan dalam kelompoknya, dan bersikap agresif memiliki masalah dalam hubungan sosialnya yang diwujudkan dengan :

1. Anak agresif yang ditolak lebih impulsif, memiliki masalah dengan mempertahankan
perhatian. Maka mereka akan cenderung mengacau dalam kegiatan di kelas dan dalam
permainan kelompok.
2. Anak agresif yang ditolak, lebih reaktif secara emosional, lebih cepat marah dan
akan sulit untuk menenangkan diri, dan biasanya menyerang secara fisik, atau
verbal.
3. Anak yang ditolak dalam hubungan sebaya, akan memiliki kemampuan sosial yang
kurang dalam mempertahankan hubungan yang positif dengan teman sebaya.





Bullying

Bullying adalah perilaku verbal dan fisik yang dimaksudkan untuk mengganggu anak yang lebih lemah, misal : memanggil dengan sebutan yang tidak disukai anak
seperti : si Pendek, si Pesek, si Hitam.
Yang menjadi korban Bullying biasanya adalah anak laki-laki dan siswa sekolah menengah yang lebih muda.
Anak yang sering menjadi korban Bullying menampilkan perilaku menarik diri, kesulitan dalam berteman, dan kesepian, mereka menjadi korban karena tidak melawan ketika dijadikan korban Bullying. Sementara anak yang melakukan Bullying adalah cenderung memiliki nilai rendah, merokok, dan minum alkohol.

Kamis, 10 Juni 2010

Anak Dan Media ( Pengenalan Sejarah Melalui Media Buku dan Film KArtun)



Buku cerita rakyat,dapat membantu kita dalam mengenali sejarah suatu tempat, seperti dalam buku cerita rakyat dari Malang, berisi tentang assal-usul dari nama suatu daerah di Malang seperti Asal-usul Merjosari, Wendit, dan Coban Rondo.
Yang disampaikan dalam bentuk cerita, di selingi dengan gambar tokoh dari daerah tersebut . Salah satu tempat yang menarik adalah Air terjun Coban Rondo yang merupakan salah satu objek wisata yang terkenal.
Cerita ini adalah tentang seorang perjaka bernama Baron Kusumo yang jatuh Cinta kepada Dewi Anjarwati, saking cantiknya Baron Kusumo memandang tak berkedip, Wajah Dewi Anjarwati mengalihkan dunia Baron Kusumo, karena kagum akan kecantikannya maka Baron Kusumo meminang Dewi Anjarwati, beruntung cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ketika mereka menikah dan hidup berbahagia suatu ketika Dewi Anjarwati ingin berkunjung segera ke rumah mertuanya, meskipun orang tuanya sudah melarang tetapi Dewi Anjarwati tetap bersikeras kemudian dalam perjalanan menuju ke rumah mertuanya, Raden Baron Kusumo dan Dewi Anjarwati beristirahat karena kehausan dan Raden Baron Kusumo pergi mencari air, ketika kembali ternyata di hadapan Dewi Anjarwati berdiri seorang pria bernama Joko Lelono bermaksud untuk menjadikan Dewi Anjarwati sebagai istrinya, mendengar hal tersebul Baron Kusumo sangat marah dan peperangan diantara keduanya tidak dapat dihindarkan, Akhirnya Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono meninggal dalam pertempuran. Sementara Dewi Anjarwati yang sudah menjadi janda menunggu Raden Baron Kusumo di air terjun. Oleh karena itu tempat tersebut dinamakan air terjun Coban Rondo.


Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut adalah Kita harus memperhatikan nasehat orang tua, juga tidak boleh menganggu orang lain apabila tidak ingin celaka.
Sasaran pembaca adalah segala usia, untuk anak-anak boleh dengan bimbingan orang tua agar orang tua dapat mengenalkan sejarah dalam bentuk dongeng, sehingga anak akan lebih tertarik .
Pengemasan dalam Buku ini kurang menarik karena tidak ada tampilan gambar yang berwarna seperti yang diminati anak-anak.
Tetapi secara keseluruhan buku ini bermanfaat untuk mengetahui sejarah di sekitar lingkungan kita, seperti asal-usul nama coban rondo. Agar anak lebih tertarik dengan sejarah sebaiknya orang tua menggunakan buku ini sebagai sarana untuk mendongeng, sehingga orang tua dapat menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam cerita tersebut.



Selain disampaikan dalam bentuk buku cerita rakyat, pengenalan sejarah juga dapat disampaikan melalui film, contoh Film kartun Little Einstien yang terdiri dari empat anak kecil yang jenius ditampilkan dalam bentuk kartun yang bercampur dengan mahluk hidup, Dalam film ini menceritakan tentang petualangan empat einstien cilik ke Negeri Mesir untuk menemukan piramid, mereka pergi menggunakan roket. Dalam perjalanan menuju ke Piramid keempat anak ini menemukan petunjuk menuju Piramid, mereka melewati berbagai rintangan untuk menuju ke sana seperti melewati buaya ganas, juga melewati sphinx besar, ketika mereka menemukan harpa emas mereka memainkannya lalu pintu piramid terbuka.
Pelajaran yang dapat diambil adalah Mengajarkan tentang persahabatan, mengajarkan untuk tidak pantang menyerah.
Sasaran penonton adalah usia sekolah dasar, karena mengajarkan tentang persahabatan, dan membedakan yang nyata dan tidak dalam kehidupan sehari-hari.
Cocok untuk jenis kelamin pria dan perempuan karena mengajarkan bagaimana pria dan perempuan dapat bersahabat dan saling menghargai.
Kelebihan dalam film ini sangat bermanfaat untuk menambah waawasan dan mengenalkan tentang sejarah dunia yang tidak dijumpai di lingkungannya.
Kekurangan dalam film ini Alur cerita sulit dimengerti, karena cerita terlalu disingkat-singkat.
Teori yang relevan adalah Reinforcement-Affect ( Byrne& Clore)
Yang dimana anak menyukai hal positif, yang diberikan oleh orang lain mendatangkan keuntungan, dan sebaliknya apabila melakukan hal negatif akan diberi ganjaran.
Hal tersebut dapat membentuk persahabatan yang erat antar sesama.
Peran media massa dalam perkembangan anak sangat berpengaruh positif dengan meningkatkan informasi tentang lingkungan sekitar dan juga tentang sejarah dunia, sehingga anak dapat belajar sambil bermain, namun walau media massa berpengaruh positif, tetap memiliki sisi negatif oleh karena itu diperlukan bimbingan orang tua.
Pengenalan sejarah kepada anak dapat disampaikan melalui media buku dan juga film kartun agar anak lebih tertarik untuk mengenal sejarah. Media buku kurang diminati anak tetapi apabila dikemas lebih menarik dalam hal penyampaian cerita, atau tampilan buku anak akan tertarik untuk mempelajari berbagai sejarah baik sejarah di sekitar lingkungan juga sejarah dunia.
karena Bangsa yang Besar Adalah Bangsa Yang MAu Menghargai Sejarahnya, Dengan Sejarah Kita Mengetahui Peradaban Berkembang.